Selasa, 18 Desember 2012

Intifadha


Merdu lafaz syahdu
Jiwa pun merindu
Merakam rasa kalbu
Gemersiknya lagu
Angin kota cahaya
Bertiup berarak
Kencang meredah maya
Hanya untuk dia

Bangkit segar seirama
Meluruskan rentak safnya
Riuh-rendah basah lidah
Kalam wahyu mewangi di taman

Oh… semerbak harum bingkisan an-nur
Berterbangan tinggi ke intifada
Oh merentas misi risalah suci
Mewangikan taman yang dicemari

Gema siang malam
Alunan suara
Burung turut menyanyi
Zikir tidak henti
Lunak diukir seni
Halus menghiasi
Persada alam ini
Hidup tidak mati

Masihkah punya bicara
Menjalinkan yang terpisah
Semarak terus berusaha
Pastinya ia akan berjaya

Minggu, 02 Desember 2012

Ketika Mas Gagah Pergi

Mas gagah berubah! Ya, beberapa bulan belakangan ini masku, sekaligus saudara kandungku satu-satunya itu benar-benar berubah!

Mas Gagah Perwira Pratama, masih kuliah di Tehnik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas, periang dan tentu saja…ganteng !Mas Gagah juga sudah mampu membiayai sekolahnya sendiri dari hasil mengajar privat untuk an
ak-anak SMA.

Sejak kecil aku sangat dekat dengannya. Tak ada rahasia di antara kami. Ia selalu mengajakku ke mana ia pergi. Ia yang menolong di saat aku butuh pertolongan. Ia menghibur dan membujuk di saat aku bersedih. Membawakan oleh-oleh sepulang sekolah dan mengajariku mengaji. Pendek kata, ia selalu melakukan hal-hal yang baik, menyenangkan dan berarti banyak bagiku.

Saat memasuki usia dewasa, kami jadi semakin dekat.Kalau ada saja sedikit waktu kosong, maka kami akan menghabiskannya bersama. Jalan-jalan, nonton film atau konser musik atau sekedar bercanda dengan teman-teman. Mas Gagah yang humoris itu akan membuat lelucon-lelocon santai hingga aku dan teman-temanku tertawa terbahak. Dengan sedan putihnya ia berkeliling mengantar teman-temanku pulang usai kami latihan teater. Kadang kami mampir dan makan-makan dulu di restoran, atau bergembira ria di Dufan Ancol.

Tak ada yang tak menyukai Mas Gagah. Jangankan keluarga atau tetangga, nenek-kakek, orang tua dan adik kakak teman-temanku menyukai sosoknya.

Kamis, 29 November 2012

Ibu


 Iwan Fals – Ibu


Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah
Seperti udara… kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas…ibu…ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuh
Dengan apa membalas ibu... ibu...

Kisah di balik lagu "Ibu" - Iwan Fals

Setiap orang yang sehat, pasti menyayangi dan mencintai ibunya.
dan ini adalah kisah pengabdian seorang anak kepada ibunya.
ada sahabat bertanya kepada nabi : "Adakah orang yang di cintai Allah selain engkau ya Rosulallah"
nabi menjawab : "ada! ia adalah Salman Al-Farisi"
lalu sahabat bertanya lagi : "Mengapa ya rasulallah ada sahabat yg lebih di cintai Allah selain engkau, padahal engkau adalah kekasih allah?"
nabipun menjawab : "karena ia berasal dari keluarga miskin dan ibunya ingin pergi naik haji meskipun jalan pun ia tak mampu. Sebagai bentuk kecintaan terhadap ibunya... dia rela mengantar ibunya naik haji sambil menggendongnya berhari-hari. melintasi teriknya matahari dan dinginnya gurun, ke Mekkah hingga kulit punggungnya hampir seluruhnya terkelupas.
pengabdian yang teramat tulus dr seorang anak itulah yang mengantarkannya menjadi 
seorang yang sangat di cintai allah SWT.
Subhanalloh...

Cahaya Hati

Cahaya Hati











Intro  Am Dm C G Am Dm C

Am             Dm      G           C
Allah Engkau dekat, penuh kasih sayang
       Dm             G               C
Takkan pernah engkau biarkan hambamu menangis
       Dm                 E          
Karna kemurahanMu karena kasih sayangMu


      Am       Dm       G           C
Hanya bila dirimu ingin nyatakan cinta
     Dm         G               C
Pada jiwa-jiwa yang rela dia kekasihMu
         Dm                      E           E7
Kau yang selalu terjaga yang memberi segala


   Am    Dm     C     G      Am        Dm      C        G
Allah rahman Allah rahim, allahu ya raffan ya nurul qolbi…
   Am    Dm     C     G      Am        Dm      C        G
Allah rahman Allah rahim, allahu ya raffan ya nurul qolbi…


  Am        Dm     G         C
Disetiap nafas, disegala waktu
      Dm           G         C
Semua bersujud memuji memuja asmaMu
         Dm                       E           E7
Kau yang selalu terjaga, yang memberi segala…


   Am    Dm     C     G      Am        Dm      C        G
Allah rahman Allah rahim, allahu ya raffan ya nurul qolbi…
   Am    Dm     C     G      Am        Dm      C        G   E
Allah rahman Allah rahim, allahu ya raffan ya nurul qolbi…


E                        Am     E
Setiap waktu bergantung padaMu…
                     Am        Dm
Dan bersujud semesta untukMu…
                      G
Setiap wajah mendamba cintaMu
     A
Cahyamu…


   Bm    Em     D     A     Bm            Em      D         A
Allah rahman Allah rahim, allahu ya ra raffan ya nurul qolbi…
   Bm    Em     D     A     Bm            Em      D         A
Allah rahman Allah rahim, allahu ya ra raffan ya nurul qolbi…

Outro  Bm Em D A, Bm D A....
Ya Allah, ya Rahman, ya Allah…. Ya nurul qolbi..
Allah… ya……………

   Bm
Allah.....